Langsung ke konten utama

Menulislah ~

Menulislah…
Bila kau punya nyeri
Nyeri yang sakit sekali
Sampai pernah kaurasa
Dadamu sesak luar biasa
Menulislah..
Keluarkan ia melalui kata-kata
Hatimu butuh terapi
Agar ia senantiasa ceria lagi
Bila kau hendak memberontak pada dunia
Merasa ada yang salah
Dan ingin membuatnya berubah
Menulislah..
Suarakan isi kepala
Buat banyak orang tahu dan menerima
Bila kau merasa tak puas diri
Terlalu lemah untuk mengakui
Bahkan semesta seperti ikut menghakimi
Menulislah..
Jangan membelenggu diri sendiri
Bebaskan!
Lepaskan!
Bila kau merasa ingin berteriak
Namun khawatir dicemooh khalayak
Menulislah..
Bahasakan kegelisahanmu
Hindari ia dari berdiam diri dalam kepala
Bila kau jatuh cinta
Dan ingin sendirian saja
Dalam diam
Tak merasa seorang perlu tahu
Apalagi membantu
Menulislah..
Karena isi hati tetap perlu dikeluarkan 
Walau dengan hati-hati
Menulislah..
Dunia dan isinya, akan baik-baik saja
Isi kepala dan hatimu, layak dibebaskan dari penjara jiwa.
Medan, 25 Mei 2016
- Tia Setiawati

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendapat #nikahansuhaysalim

Tiba-tiba ku terinpirasi buat nulis pendapat ku tentang berita nikah nya Suhay salim yang lagi viral menjadi tranding topic di twitter cuy. Kalian sudah ada yang baca artikel atau liat langsung di instastory nya beliau ? buruann dehhh.... pertama kali ku liat berita nikahanya di instastory instagram nya Gitasav. Ku kepo deh dengan berita itu. Suhay salim siapa sih ? (#tanyapembaca) itu.. youtuber yang sering bikin konten tentang make up dan review skincare di channel youtube nya. awalnya aku udah tau suhay salim itu siapa. Karena waktu itu nonton video youtube nya yang review  skin care produk lanige. Terus waktu itu ku pernah nonton video nya gitasav yang tour ke Dubai,di sana ada wajah nya suhay salim yang ke shoot. Baiklah.. kenapa aku terinspirasi buat nulis pendapat tentang hal itu ? yang pertama, ini adalah hal yang menjadi problema di kalangan masyarakat kita para pasangan muda mudi yang ingin menikah tetapi terkendala di modal. Yang kita tahu dan sudah menjadi pemik...

Duarrrr ! I'm resign

Siapa sih yang ingin kehilangan sumber rezeki nya ? Atau kehilangan pekerjaan nya. Aku rasa tidak ada siapa pun yang ingin. Sama seperti aku. Tetapi aku ingin bersikap tegas dengan pengambilan keputusan. Karena ada hal-hal yang sudah tidak bisa aku tampung di isi kepala ini. Terlalu berat teman. Menampung beban setiap hari, tidak menikmati rutinitas pekerjaan setiap hari. Ya aku memilih resign di tahun ketiga berjalan atau berjuang nya aku selama dikantor yang sudah membesarkan ku,yang sudah menjadi sumber rezeki ku, yang sudah menjadi tempat rutinitas ku setiap hari. Ada alasan yang sudah menjadi pemikiran panjang ku selama ini. Dan sekarang sudah ku bulatkan tekad ku untuk keluar dari kantor ini. Aku tidak bisa menceritakan secara jelas disini. Apa sudah dapat pekerjaan baru ?? Belum ! Loh kenapa ? Nggk sayang kah gaji mu di kantor sekarang kan sudah lumayan,susah loh cari pekerjaan sekarang? Iya, begitu lah komentar-komentar orang ke aku, tetapi aku ingin merasakan dan m...

Ready for the new day.. ? :)

Assalamualaikum.. bentar lagi udah tahun baru aja.. Udah ada wish list yg keconteng ditahun ini? atau tidak ada sama sekali.. Nggk kerasa tahun 2015 udah mau pergi.. rasanya baru kemarin merasakan tahun baru cuma dirumah. Hahah iya . Sebaiknya begitu karna umat muslim tidak dianjurkan merayakan tahun baru.. sepertinya tahun 2016 juga bakal dirumah lagi. *tenang* Dannn... tidak terasa di tahun 2015 satu tahun full merasakan kesendirian..  eits bukan kesendirian dalam hidup . Tetapi kesendirian di hati. hiks .. Maksud nya nggk ada cinta dan sayang yang saya kasih untuk sosok lelaki. Meski begitu saya masih bisa bersyukur karna masih ada Orang tua,adik, teman, sahabat .. Oh ya.. Udah punya rencana atau resolusi di tahun 2016? Mungkin sebagian kita sudah merancang wish list kita masing-masing.. ada yang ngerancang wishlist travelling, wish list pendidikan, wish list kehidupan yg lebih baik.. Apa pun itu rencana kita, kita hanya bisa merencana kan tapi Tuhan yang Membe...